Monday, March 12, 2012

Kenaikan Harga Rumah Tergantung Bahan Baku

MAKASSAR, FAJAR -- Kenaikan harga bahan bakar minyak dipastikan mengerek bahan baku rumah terutama besi, semen, pasir, batu, dan bahan timbunanan. Kenaikan bahan baku tersebut dipastikan mengerek harga rumah.

Menurut Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI) Sulsel Raymond Arfandy, pergerakan harga bahan bangunan kini masih labil. Belum bisa diperkirakan, berapa kenaikan harga semen atau besi dari produsen. Tentu komponen ini yang paling berpengaruh terhadap harga jual rumah yang tawarkan pengembang kepada konsumen.

"Naik (harga rumah) iya, tapi berapa tergantung komponen biaya seperti semen, besi dan baja yang sekarang harganya masih fluktuatif," tuturnya kepada FAJAR saat dihubungi sedang berada di Jakarta, Jumat 2 Februari.

Raymond menambahkan, pengembang masih menantikan pergerakan harga bahan bangunan stabil. Setelah itu, baru terlihat berapa peningkatan harga rumah baru tersebut. "Nanti kalau sudah stabil, baru bisa kita hitung. Selama ini untuk semen dan besi paling pengaruh pada high risk (perumahan, ritel, hotel)," jelasnya.

Sedangkan komponen biaya transportasi yang paling mempengaruhi harga jual real estate. "Harga stabil tidak ada kenaikan Januari-Februari. Kami sangat tergantung dengan distribusi. Kenaikan harga BBM sangat berpengaruh pada transportasi barang. Kita belum bisa menentukan kenaikan barangnya, itu tergantung kenaikan BBM nanti, kira-kira 10-20 persen tapi itu belum pasti," kata M Hasan, salah satu pemilik toko bangunan di Tamalanrea.

Asosiasi Pedagang Batako, Burhanuddin juga mengaku khawatir harga produknya semakin tinggi. Ini juga akan mempengaruhi penjualan barang dagangannya. "Saya terus terang was-was terhadap kenaikan harga BBM, karena dampaknya sangat besar terhadap kenaikan harga dan penjualan kami," imbuhnya. (aci/upi)

No comments:

Post a Comment